Selamat Datang di Blog Pribadi Muhammad Ferdiansyah Susilo.... Semoga Mendapat Manfaat dari Blog ini... Terima Kasih Atas Kunjungannya....

Thursday, 30 April 2015

RUMAH KITA


Oleh: Cak Nun

Kita bukan penduduk bumi, kita adalah penduduk syurga. Kita tidak berasal dari bumi, tapi kita berasal dari syurga.

Maka carilah bekal untuk kembali ke rumah, kembali ke kampung halaman. Dunia bukan rumah kita, maka jangan cari kesenangan dunia.

Kita hanya pejalan kaki dalam perjalanan kembali kerumahnya.

Bukankah mereka yang sedang dalam perjalanan pulang selalu mengingat rumahnya dan mereka mencari buah tangan untuk kekasih hatinya yang menunggu di rumah? Lantas, apa yang kita bawa untuk penghuni rumah kita, Rabb yang mulia?

Dia hanya meminta amal sholeh dan keimanan, serta rasa rindu padaNya yang menanti di rumah. Begitu beratkah memenuhi harapanNya?

Kita tidak berasal dari bumi, kita adalah penduduk syurga. Rumah kita jauh lebih Indah di sana.

Kenikmatannya tiada terlukiskan, dihuni oleh orang-orang yang mencintai kita. Ada istri sholeha serta tetangga dan kerabat yang menyejukkan hati.

Mereka rindu kehadiran kita, setiap saat menatap menanti kedatangan kita. Mereka menanti kabar baik dari Malaikat Izrail. Kapan Keluarga mereka akan pulang.

Ikutilah peta (Al Qur’an) yang Allah titipkan sebagai pedoman perjalanan. Jangan sampai salah arah dan berbelok ke rumahnya iblis Laknatullah yaitu neraka.

Kita bukan penduduk bumi, kita penduduk syurga. Bumi hanyalah perjalanan. Kembalilah ke rumah.
Jangan terlalu sibuk dengan dunia..

MENULIS IJAZAH SEKOLAH TAK SEMUDAH YANG DIBAYANGKAN

Oleh : Muhammad Ferdiansyah Susilo


“Repotnya menulis Ijazah sekolah” mungkin inilah hal yang sering dikeluhkan oleh setiap orang yang sudah pernah menuliskan Ijazah sekolah. Sepintas mungkin kita berpikir kalau menulis itu hal yang biasa dan mudah dilakukan, bahkan menulis sudah mulai kita lakukan sejak kita SD (Sekolah Dasar) atau mungkin TK (Taman Kanak-kanak). Tetapi tahukah anda bahwa menulis Ijazah sebenarnya tidak semudah seperti yang kita bayangkan. Ada pedoman atau aturan-aturan khusus yang harus dilakukan dalam hal penulisan Ijazah. Salah satu isi pedoman tersebut : Ijazah ditulis dengan tulisan yang baik, benar, jelas, rapi, dan bersih dengan menggunakan tinta warna hitam yang tidak mudah luntur dan tidak mudah terhapus. Dalam penulisan harus dihindari adanya kesalahan. Jika terjadi kesalahan tulisan, tidak boleh dicoret, di tip-ex atau ditimpa. Artinya jangankan satu kalimat, satu hurufpun jika salah maka harus diganti. Uniknya penulisan Ijazah ini masih menggunakan tulisan tangan. Konon, tulisan tangan ini dimaksudkan agar Ijazah tersebut asli dan tidak dapat dipalsukan.

Mengarah pada pedoman penulisan, maka jelas dimaksudkan bahwa hanya kepala sekolah atau guru yang ditunjuk dan mempunyai tulisan bagus yang dapat menulis Ijazah. Selain itu diperlukan konsentrasi dan ketelitian tingkat tinggi untuk menulis Ijazah. Menulis Ijazah dilakukan dalam kondisi dan situasi yang menyenangkan. Begitu juga untuk menghindari kesalahan dalam penulisan maka penulisan Ijazah tidak langsung menggunakan tinta hitam melainkan harus ditulis dulu menggunakan pensil, setelah di cek & ricek baru timpa dengan tinta hitam.

Jika melihat blanko Ijazah sekarang maka guru yang menuliskan Ijazah mendapat lebih banyak tugas lagi, karena tidak hanya menuliskan nilai siswa tetapi juga mengisi biodata siswa. Belum lagi isian angka dan huruf harus sesuai mengakibatkan penulisan Ijazah tidak bisa dilaksanakan dalam waktu singkat. Bahkan ada Ijazah yang baru bisa diambil oleh siswa minimal setelah 3 bulan sejak Ijazah diterbitkan atau diambil oleh pihak sekolah dari dinas pendidikan.
Ijazah yang telah selesai ditulis selanjutnya akan diserahkan kepada siswa setelah melalui tahapan cap tiga jari siswa, tanda tangan kepala sekolah dan distempel sekolah.

Proses panjang penulisan Ijazah ini haruslah dilalui untuk mendapatkan Ijazah sebagaimana mestinya. Banyak siswa dan bahkan orang tua siswa yang tidak mengetahui proses ini sehingga dengan mudahnya menyalahkan sekolah.

Pihak sekolah atau guru yang menuliskan Ijazah juga menyadari bahwa Ijazah adalah surat berharga yang sangat penting bagi seseorang yang sudah menamatkan pendidikannya, karena Ijazah dapat dipergunakan untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi atau dapat juga dipergunakan dalam penentuan jenjang kepegawaian serta untuk melamar pekerjaan. Sehingga pihak sekolah atau guru yang menuliskan Ijazah akan berusaha semaksimal mungkin agar Ijazah dapat cepat diselesaikan.

Namun demikian, setiap sekolah atau guru yang menuliskan Ijazah juga berharap kepada siswa dan orang tua siswa agar bersikap sabar dan tidak menyalahkan sekolah atau guru yang menuliskan Ijazah hingga Ijazah tersebut selesai dan dapat diambil.