Oleh : Muhammad Ferdiansyah Susilo
Bismillaahirrahmaanirrahiim......
Mungkin bagi sebagian orang mengatakan bahwa
memaafkan itu lebih sulit dibandingkan dengan meminta maaf, tapi kenyataannya
sebagian orang sangat sulit untuk meminta maaf di karenakan ke egoannya. Dia
beranggapan bahwa ia tidak mempunyai kesalahan. Apa lagi pada saat bertengkar,
dia beranggapan bahwa dialah yang paling benar, sehingga kalau seandainya ia
meminta maaf terlebih dahulu dia khawatir akan menurunkan harga dirinya.
Padahal sebenarnya seorang yang berani meminta maaf terlebih dahulu adalah
seorang yang bersikap seperti seorang
kesatria karena dia bisa mengalahkan ke egoannya, terlepas bahwa dia benar atau
salah.
Bukankah tidak selamanya seorang yang meminta
maaf terlebih dahulu itu adalah orang yang salah? Bisa sajakan dia meminta maaf
terlebih dahulu karena dia tidak ingin ada permusuhan apalagi dengan sesama
muslim, sehingga dia sengaja mengalah untuk meminta maaf terlebih dahulu. Dan
bukankah mengalah itu bukan berarti kalah?. Lagi pula kalau dipikir-pikir,
tidak ada manusia yang sempurna yang tidak memiliki kesalahan sedikitpun. Kita
bisa sajakan melakukan kesalahan tanpa kita sadari? Perlu diketahui bahwa YANG
LEBIH MULIA ITU :
v Justru yang sanggup
menyapa terlebih dahulu bukan yang ingin disapa
v Yang mau
mendatangi bukan yang ingin didatangi
v Yang mau meminta
maaf dengan tulus bukan yang ingin orang meminta maaf kepada dirinya
v Yang menyambungkan silaturahim bukan yang
menanti disambungkan
Jadi kenapa kita harus takut untuk meminta maaf?
Perlu diingat bahwa semakin ujub, merasa lebih
mulia, dan merasa lebih penting akan semakin sulit rendah hati, sulit pula untuk
bisa melakukan sikap penuh kemuliaan.
Jangan pernah
takut kalau-kalau permintaan maaf kita tidak diterima, karena kalau kita sudah
meminta maaf maka kewajiban kita sudah selesai, dan kalau orang tersebut tidak
memaafkan kita maka itu urusan orang tersebut dengan Tuhannya. Jadi
bersegeralah meminta maaf. Sabda Nabi :
“Orang yang pernah menzalimi saudaranya dalam hal
apa pun, maka hari ini ia wajib meminta agar perbuatannya tersebut dihalalkan (dimaafkan)
oleh saudaranya, sebelum datang hari saat tidak ada ada dinar dan dirham,
karena jika orang tersebut memiliki amal saleh, amalnya tersebut akan dikurangi
untuk melunasi kezalimannya. Namun, jika ia tidak memiliki amal saleh maka
ditambahkan kepadanya dosa-dosa dari orang yang ia zalimi.”
(H.r. Bukhari, no. 2449)
Ingat :
v Maaf tidak akan menurunkan harga diri
v Maaf itu untuk orang pemberani
v Meminta maaf mulia
v Manusia itu tempatnya salah dan khilaf
v Orang yang baik itu bukan orang yang tidak pernah
melakukan kesalahan, tapi orang yang ketika melakukan kesalahan cepat bertaubat
dan memperbaiki diri
v Suatu kaum atau seseorang yang hidupnya
penuh kebencian dan permusuhan tak akan pernah tenang, terhormat dan berjaya
selain hina dan menderita.
v Jika kita memelihara kebencian dan dendam,
maka seluruh waktu dan pikiran yang kita miliki akan habis dan kita tidak akan
pernah menjadi orang yang produktif.
Kekurangan orang lain adalah ladang pahala bagi kita untuk memaafkannya,
mendoakannya, memperbaikinya, dan menjaga aibnya.
No comments:
Post a Comment