Sebagai seorang muslim kita diperintahkan untuk menikah agar terhindar dari perbuatan-perbuatan keji dan dapat menjaga kehormatan kita dari godaan syaitan dan syahwat yang setiap saat dapat menjerumuskan kita ke jurang kemaksiatan.
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: “Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mempunyai kemampuan secara fisik dan harta), hendaknya ia menikah, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat meredam (syahwat) .” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Pernikahan merupakan sesuatu yang sangat sakral, oleh sebab itu sangat penting untuk memilih kriteria calon pendamping hidup kita. Nabi Muhammad SAW. telah memberikan tips untuk memilih pasangan hidup dalam Islam atau mencari jodoh dalam Islam. Beliau bersabda :
“Wanita dinikahi karena empat hal, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya, pilihlah karena agamanya maka itu akan membuatmu bahagia.”(Muttafaqun ‘Alaihi)
Dari hadits di atas Nabi Muhammad SAW. mengingatkan kita satu kriteria yang mesti kita pegang teguh, yaitu faktor agama. Mengapa?
1.Sebab jika kita menikahi seseorang hanya karena fisiknya (ketampanannya atau kecantikannya), maka kata Nabi “itu mungkin bisa membawa fitnah bagimu.”
2.Sebab jika kita menikahi seseorang hanya karena hartanya, pesan Nabi “Mungkin hal itu akan merendahkanmu.”
3.Sebab jika kita menikahi seseorang hanya karena nasab mulianya, nasihat Nabi, “Mungkin itu menyebabkan kehinaanmu.”
Itulah sebabnya Nabi Muhammad SAW. mengingatkan kita satu kriteria yang sangat penting dari 4 hal yang disebutkan Nabi pada hadits di atas dalam hal memilih pasangan hidup yang mesti kita pegang teguh, yaitu faktor agama, karena dengan Agama kita akan menjadikan akhirat sebagai tujuan hidup kita, sedangkan ketiga faktor lainnya adalah faktor keduniawian yang sifatnya sementara dan tidak kekal yang mungkin dapat menjerumuskan kita ke dalam jurang ke hinaan.
Sabda Nabi Muhammad SAW. :
Barangsiapa menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya, niscaya Allāh akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kefaqiran membayangi kedua matanya, dan dunia tidaklah datang kepadanya melainkan apa yang telah ditetapkan baginya. Dan barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuan hidupnya, maka Allah akan mengumpulkan segala urusannya dan menjadikan kekayaan memenuhi hatinya, dan dunia mendatanginya dalam keadaan hina. (H.R. Ibnu Maajah).
Semoga bermanfaat.... Aamiin..... (^_^)