Bismillaahirrahmaanirrahiim
Bagi yang belum ngamalin sholat dhuha, yuk mulai sekarang kita coba ngamalin yang namanya sholat dhuha. Untuk ngamalin sholat dhuha gak sulit kok, cuma butuh maksain diri ja dulu di awalnya untuk ngelaksanain sholat dhuha. Toh waktunya cuma sembentar kok, paling cuma 10 sampai 15 menitan gitu atau mungkin lebih cepat dari itu malah. Kan ada pepatah yang bilang “Ala bisa karena biasa”. Nah ntar kalau dah terbiasa di jamin deh, sayang untuk ninggalin sholat yang satu ini karena banyak sekali manfaat yang kita dapat dari sholat yang satu ini. Beberapa waktu yang lalu saya coba browsing di internet tentang manfaat sholat dhuha, dan hasilnya saya tulis nih di blog saya ini tentang Sholat Dhuha dan Manfaatnya. Ya saya berharap semua yang membaca tulisan saya ini bisa termotivasi untuk ngamalin yang namanya sholat dhuha dan yang dah ngamalin sholat dhuha biar makin semangat lagi untuk ngelaksanaiin sholat dhuha. Ya sudah biar gak kelamaan, nih dia sedikit penjelasan mengenai sholat dhuha dan manfaatnya.
Sholat Dhuha adalah sholat sunah yang dilakukan seorang muslim ketika masuk waktu dhuha. Apakah waktu dhuha itu? Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul 7 pagi) hingga waktu zuhur. Jumlah rakaat sholat dhuha minimal 2 rakaat dan maksimal adalah 12 rakaat. Dilakukan dalam satuan 2 rakaat sekali salam.
Banyak sekali manfaat yang bisa kita dapat dari melaksanakan sholat dhuha diantaranya :
Pertama, orang yang sholat Dhuha akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah. “Barangsiapa yang selalu mengerjakan shalat Dhuha niscaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Turmudzi)
Kedua, barangsiapa yang menunaikan sholat Dhuha ia tergolong sebagai orang yang bertaubat kepada Alah. “Tidaklah seseorang selalu mengerjakan shalat Dhuha kecuali ia telah tergolong sebagai orang yang bertaubat.” (HR. Hakim).
Ketiga, orang yang menunaikan sholat Dhuha akan dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah. “Barangsiapa yang shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya.” (HR. At-Thabrani).
Keempat, orang yang istiqamah melaksanakan shalat Dhuha kelak ia akan masuk surga lewat pintu khusus, pintu Dhuha yang disediakan oleh Allah. “Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu bernama pintu Dhuha. Apabila Kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, ‘Di manakah orang-orang yang semasa hidup di dunia selalu mengerjakan shalat Dhuha? Ini adalah pintu buat kalian. Masuklah dengan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala.” (HR. At-Thabrani).
Kelima, Allah menyukupkan rezekinya. “Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan menyukupimu di akhir harimu.” (HR. Abu Darda`).
Keenam, orang yang mengerjakan shalat Dhuha ia telah mengeluarkan sedekah. “Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat Dhuha.” (HR Muslim).
Selain keutamaan yang sudah disebutkan di atas, masih ada keutamaan lainnya yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Yaitu dengan mengerjakan shalat Dhuha ada pahala besar berupa pahala seperti orang yang haji dan umrah yang diterima oleh Allah. Barangkali kemuliaan ini masih belum diketahui oleh banyak orang.
Bunyi haditsnya, “Barangsiapa shalat subuh dengan berjamaah, kemudian duduk berdizkir kepada Allah sampai matahari terbit, lalu shalat dua rakaat, dia mendapat pahala seperti haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Turmudzi).
Dalam buku yang berjudul Panduan Shalat Dhuha (Terbitan Darul Uswah, Yogyakarta, 2013) yang ditulis oleh Ibrahim an-Naji dan diterjemahkan oleh Ahmad Suryana ini, diketengahkan syarat-syarat untuk dapat meraih pahala umrah dan haji yang sempurna itu antara lain :
Pertama, diawali dengan shalat subuh berjamaah, meski tidak dilakukan di masjid seperti mushalla, ini sudah cukup. Batas minimalnya shalat berjmaah adalah antara imam dan makmun.
Kedua, duduk di tempat shalatnya sampai terbitnya matahari.
Ketiga, tidak mengerjakan perbuatan yang tidak bermanfaat. Syarat keempat menyibukkan diri dengan berzikir hingga waktu dibolehkannya shalat Dhuha.
Imam al-Ghazali menyebutkan amalan-amalan yang dilakukan di waktu antara subuh danshalat Dhuha: berdoa, berzikir dengan tasbih, membaca al-Qur`an dan bertafafkur.
Keempat, mengerjakan shalat Dhuha di tempat ia berzikir tersebut meski hanya dua rakaat.
No comments:
Post a Comment