HIKMAH
DI BALIK SETIAP PERISTIWA
Kisah ini
aku dapatkan dari salah seorang sahabatku. Ia bercerita tentang sebuah kisah
yang mengandung hikmah yang pernah ia baca. Kisah tersebut menceritakan seorang
Penasehat Raja yang sangat bijaksana. Apapun masalah yang dihadapi oleh sang
raja baik itu masalah yang kecil maupun masalah yang besar, penasehat raja yang
bijaksana itu dapat memiberikan solusinya. Sang raja pun sangat mempercayai
penasehatnya tersebut sehingga kemanapun ia pergi pasti penasehatnya tersebut selalu
di ajak untuk menemaninya. Hingga pada suatu hari salah satu jari raja terputus
terkena pisau ketika ia sedang memotong buah yang ingin ia makan.
Sang raja pun memanggil penasehatnya
untuk meminta solusi atas terpotongnya salah satu jari sang raja tersebut.
Karena sang raja malu jika seluruh rakyatnya tahu bahwa sang raja tersebut
cacat karena kehilangan sebuah jari. Sang raja pun bertanya kepada penasehatnya
“Wahai Penasehatku, tolong berikan aku solusi atas terpotongnya jari
tanganku ini karena aku tidak ingin rakyatku tahu bahwa aku cacat karena tidak
memiliki sebuah jari” . Kemudian sang penasehat raja tersebut menjawab “Mungkin
ini yang terbaik”. Mendengar jawaban sang Penasehat, Rajapun murka
kepada sang penasehat atas jawabannya tersebut karena baru kali ini sang
penasehat yang sangat dipercayainya tidak memberikannya solusi. Akhirnya Sang
Rajapun memanggil para pengawalnya dan memerintahkan mereka untuk menjebloskan
penasehatnya kedalam penjara.
Suatu ketika sang raja hendak pergi
berburu ke hutan, maka dibawanyalah beberapa pengawal untuk pergi berburu
bersama dirinya. Ketika sampai di hutan sang rajapun melihat binatang
buruannya, kemudian dengan semangatnya ia mengejar binatang buruannya itu
sampai ke tengah hutan. Sang raja tersebut tidak menyadari bahwa ia telah jauh
meninggalkan para pengawalnya.
Sesampainya di tengah hutan,
berjumpalah ia dengan sekelompok orang dan sang rajapun ditangkap oleh mereka
untuk di jadikan persembahan kepada dewa mereka. Kemudian pada keesokan harinya
tibalah saatnya sang raja untuk di korbankan dan dijadikan persembahan. Tapi
apa yang terjadi, ketika mereka melihat salah satu jari sang raja yang telah
putus, maka seketika itu juga sang raja dibebaskan, itu karena sesuatu yang
dijadikan persembahan tidak boleh ada yang cacat.
Sang rajapun segera kembali ke
istananya dengan perasaan senang, kemudian ia langsung menyuruh pengawalnya
untuk segera membebaskan sang penasehat yang telah lama di penjara. Sang raja
pun kemudian memanggil sang penasehat yang telah dibebaskannya itu, kemudian
sang raja bertanya kepada sang penasehat “Kenapa dulu ketika aku bertanya
kepada mu, jawabanmu cuma mungkin ini yang terbaik?” . Lalu sang
penasehat menjawab “Ya, karena segala sesuatu yang
terjadi di dunia ini pasti ada hikmahnya dan mungkin itu yang tebaik untuk kita
karena Tuhan Maha mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-hambanya”.
Kemudian sang rajapun berkata kepada
sang penasehat “Benarlah engkau wahai penasehatku, karena
dengan kejadian yang menimpaku dulu maka aku selamat dan terbebas dari
sekelompok orang di tengah hutan yang ingin mengorbankanku dan menjadikanku
persembahan. Jika saja tanganku tidak putus dan cacat seperti sekarang ini,
mungkin aku sudah mati di jadikan persembahan oleh mereka”. Lalu sang
raja kembali bertanya kepada penasehatnya “Terus, apa
hikmah yang dapat kamu ambil ketika didalam penjara wahai penasehatku?”. Kemudian
sang penasehat berkata “Wahai raja, Jika dulu aku
tidak engkau penjarakan, maka pasti aku akan ikut besertamu untuk berburu
dan mungkin aku yang akan mati menjadi
persembahan dikarenakan tubuhku tidak ada yang cacat sedikitpun”.
Dari
cerita diatas dapatlah kita ambil pelajaran bahwa sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang terbaik untuk kita dan tidak mungkin Allah mendzalimi hamba-hamba-Nya.
Dia tidak akan memberikan suatu cobaan yang tidak sanggup hamba-Nya memikulnya
atau melebihi batas kemampuan hambanya. Seperti Firman Allah SWT. dalam Q.S.
Al-Baqarah ayat: 286
“Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya........”
Dan
jangan pula kita berprasangka buruk kepada Allah karena semua kejadian di dunia
ini pasti ada hikmahnya dan hanya orang yang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah Ayat : 269
"Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam
tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan
Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia
yang banyak. dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran (dari firman Allah)".
Oleh : Muhammad Ferdiansyah Susilo.
Oleh : Muhammad Ferdiansyah Susilo.
No comments:
Post a Comment